Fakultas Kehidupan




Pengalaman adalah guru terbaik, dan Kehidupan adalah .mata kuliah yang tidak akan pernah habis di pelajari, dicermati, digali, dan direnungi karena Kehidupan mengajarkan banyak hal bagi orang-orang yang mau berpikir..
fakultas kehidupan adalah lembaga pendidikan non formal yang tidak akan pernah ada habis keilmuannya, dan itu jauh lebih bermakna. Dosen pengajarnya bisa tukang copet yang kepergok masa ramai, polisi lalu lintas yang kelaparan kemudian mencari-cari kesalahan pengguna jalan, Satpol PP yang ricuh dengan pedagang, tukang sapu jalanan yang setia dengan nasib nelangsanya, peminta-minta di tiap perempatan dan pertigaan jalan yang lihai menjajakan keibaan, guru yang dicacimaki Wakil Presiden hanya karena sebuah sajak yang jujur, ibu yang sampai hati membakar buah cintanya sendiri karena suami kerap mabuk-mabukan, ibu yang menjual darah dagingnya sendiri atas nama keterdesakan ekonomi, Wanita muda yang melakukan aborsi karena pacarnya tidak bertanggung jawab, ibu yang menyudahi nyawa ketiga darah dagingnya sendiri karena khawatir terhadap jaminan masa depan, supir angkot yang super ugal-ugalan demi sekeping rupiah yang tidak akan pernah mampu memenuhi kebutuhan hidupnya, tukang parkir yang lalai dan kehilangan motor yang dijaganya, jaksa yang tersandung atau sengaja menyandungkan perkaranya sendiri demi mengejar kekayaan pribadi, hakim yang sengaja menjauhkan diri dari rasa keadilan, pegawai pajak yang ketahuan memiliki rekening miliaran, markus yang asli ataupun yang palsu, sampai anggota dewan tidak terhormat yang lebih pantas menjadi sarana dan tempat menumpahkan caci maki. Hingga Presiden yang lebih fasih menjaga citra daripada merampungkan tugas dan kewajibannya.
Belum lagi jika kita kuliah malam misalnya. Pengajarnya malah semakin bisa beraneka ragam latar pendidikan, pengetahuan, dan kebudayaan.
Ada pelacur santun baik budi yang menghibahkan seluruh keringat dan air matanya untuk anak dan orang tua tercinta di kampung. Bahkan neraka siap ditebusnya asal anak dan orang tua tercinta sentosa dibuatnya.
Preman jalanan yang urat gentarnya telah putus dan siap menyabung nyawa dengan siapa pun. Germo yang lihai menebak mata lelaki mana yang butuh memanjakan dan merayakan syahwatnya. Sampai pemikir intelektual yang malu-malu mendatangi tempat hiburan malam untuk ‘sekedar’ mengimplementasikan keilmuannya. Semuanya ada di sini, di fakultas kehidupan yang tidak mengenal syarat khusus untuk menjadi mahasiswa teladan, kecuali ketajaman hati. Dan mahasiswa yang berperstasi? Tentu saja siapa pun boleh mengklaim diri, selama mempunyai kekuatan daya pikir dan renung yang mumpuni. Dan, syukur-syukur bestari.


Dari: cerber Mari Menari Beny Benke dengan beberapa modifikasi dan tambahan oleh Penulis Malam

Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 comments: on "Fakultas Kehidupan"

Post a Comment